Di Sumenep Ada Poktan ‘Nakal’? Kepala DKPP: Saya Setuju Dinonaktifkan

Avatar

- Jurnalis

Kamis, 27 Juli 2023 - 09:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WAWANCARA. Potret Kepala DKPP Sumenep, Arif Firmanto, saat diwawancara sejumlah media di ruang kerjanya belum lama ini. (Istimewa for MaduraPost)

WAWANCARA. Potret Kepala DKPP Sumenep, Arif Firmanto, saat diwawancara sejumlah media di ruang kerjanya belum lama ini. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Arif Firmanto, mengaku sangat setuju menonaktifkan mafia Kelompok Tani (Poktan) yang bermain dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Kamis, 27 Juli 2023.

Bahkan, Arif berkomitmen untuk menonaktifkan Poktan ‘nakal’ yang tidak sesuai dengan aturan dalam menjalankan tugas mensejahterakan para petani.

“Saya setuju dinonaktifkan,” kata Arif saat dikonfirmasi sejumlah media di ruang kerjanya, Rabu (26/7/2023) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski demikian, Arif mengaku tidak bisa membubarkan Poktan ‘nakal’ tersebut, apalagi melakukan penindakan secara langsung kepada oknum Poktan yang terseret kasus pupuk bersubsidi.

“Tapi, sudah kita nonaktifkan kelompok tani itu sejak didakwa sebagai tersangka. Bukan hanya kelompok tani saja, kalau ada keterlibatan oknum juga bisa langsung kita proses. Tidak usah khawatir,” kata Arif menegaskan.

Baca Juga :  Abaikan Himbauan Kapolres Sampang Terkait Covid-19, Lomba Merpati di Desa Sokobanah Daya Berlangsung Meriah

“Semuanya ada regulasi yang mengatur teknisnya. Seperti disebutkan dalam Permendag Nomor 4 Tahun 2023 dan Permendag Nomor 6 Tahun 2018,” kata Arif lebih lanjut.

Pihaknya juga mengungkapkan, apabila dalam kasus yang menyeret terdakwa Wardianto selaku Ketua Poktan Bintang Karya, dan pupuk yang didistribusikannya itu bukanlah mengatasnamakan Poktan.

“Yang ditangkap oleh jajaran Polres Sumenep pada Februari 2023 lalu itu, bukan atas nama kelompok tani,” ujar Arif.

“Buktinya apa, kalau atas nama kelompok itu semuanya pasti kena. Lah pupuk yang di kelompoknya itu kan hanya 5 ton, dan itu sudah kita cek sampai sekarang masih ada banyak. Baru 50 persen lebih penyalurannya,” kata Arif lebih lanjut.

Baca Juga :  Kadisdik Bangkalan Himbau Guru Awasi Murid, Setelah Masa Belajar di Rumah Diperpanjang Hingga 21 April

Dia mengatakan, dalam penyaluran pupuk bersubsidi itu terdapat sejumlah pihak yang dilibatkan.

“Tidak hanya unsur dinas saja,” ucap Arif.

Misalnya, kata dia, distributor dan kios. Apabila terdapat penyelewengan dalam pendistribusian, maka bukan sepenuhnya kesalahan dari DKPP Sumenep.

“Kios itu bertanggung jawab, ini sesuai dengan Permendag. Jadi, kita itu ada batasan kewenangan,” jelas Arif.

Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Amanat Rakyat (AAR) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DKPP Sumenep.

Baca Juga :  Mendagri Minta Sampang Terapkan PPKM Level 1

Mereka menuntut, agar Poktan atas nama Bintang Karya di Kecamatan Bluto untuk segera dinonaktifkan. Aksi tersebut berlangsung Rabu siang dan disambut baik Kepala DKPP Sumenep, Arif Firmanto.

Koordinator Lapangan (Korlap) AAR, Hasyim mengatakan, bahwa Wardianto sempat mengaku jika pupuk yang dia selundupkan didapatkan dari Poktan Bintang Karya.

Hal itu disampaikan Wardianto, berdasarkan hasil fakta persidangan saat AAR menggelar audiensi dengan Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sumenep pada 24 Juni 2023 lalu.

Atas dasar itu, mahasiswa mendesak DKPP Sumenep segera menonaktifkan Poktan Bintang Karya tersebut.

Selain itu, mahasiswa juga meminta seluruh Poktan khususnya di wilayah Kecamatan Bluto untuk dievaluasi kinerjanya.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bos Rokok di Pamekasan Menikahi Menantu, Bagaimana Hukumnya Dalam Islam..?
Ribuan Siswa dan Bumil Bangkalan Segera Nikmati Program MBG, UMKM Lokal Ikut Kecipratan
Politisi Gerindra Jenguk Korban Keracunan MBG di Pamekasan
CV Dzarrin Putra Utama Dilaporkan ke Polres Pamekasan Atas Dugaan Penyerobotan dan Pengrusakan
Puluhan Siswa Geruduk SPPG BUMDes Sejahtera Desa Rekkerrek
Dua Bocah SD di Sampang Dilarikan ke Puskesmas Usai Konsumsi MBG
Kolaborasi UTM dan BUMDes Sejahtera Desa Rekkerrek Menghadirkan Auditor Biogas Asal India
Warga Geram, PR. Paku Alam Difitnah Produksi Rokok Ilegal

Berita Terkait

Sabtu, 20 September 2025 - 07:50 WIB

Bos Rokok di Pamekasan Menikahi Menantu, Bagaimana Hukumnya Dalam Islam..?

Kamis, 11 September 2025 - 18:35 WIB

Ribuan Siswa dan Bumil Bangkalan Segera Nikmati Program MBG, UMKM Lokal Ikut Kecipratan

Rabu, 10 September 2025 - 18:06 WIB

Politisi Gerindra Jenguk Korban Keracunan MBG di Pamekasan

Rabu, 3 September 2025 - 14:03 WIB

CV Dzarrin Putra Utama Dilaporkan ke Polres Pamekasan Atas Dugaan Penyerobotan dan Pengrusakan

Rabu, 3 September 2025 - 06:50 WIB

Puluhan Siswa Geruduk SPPG BUMDes Sejahtera Desa Rekkerrek

Berita Terbaru

PROFIL. Wabup Sumenep, Imam Hasyim, saat memberikan motivasi kepada anak muda soal sukses itu ada prosesnya. (Istimewa for MaduraPost)

Daerah

Job Fair 2025, Peluang dan Semangat Generasi Muda Sumenep

Sabtu, 20 Sep 2025 - 09:53 WIB