PAMEKASAN, Madurapost.net – Pada aksi demo penutupan wisata Bukit Bintang yang berada di Dusun beltok, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan tercederai dengan adanya aksi pengrusakan dan pembakaran fasilitas wisata yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Selain adanya aksi pengrusakan dalam aksi tersebut juga terjadi dugaan kekerasan terhadap salah satu Wartawan Televisi Nasional Fahrur Rosi.
Adapun kekerasan yang dialami koresponden Indosiar tersebut pada saat melakukan peliputan dan berupaya mengambil gambar serta video pembakaran yang dilakukan oleh beberapa orang yang mengaku bagian dari massa aksi.
Orang-orang tersebut tiba-tiba mendekati Rosi dan membentak-bentak sambil berusaha mengambil kamera yang dipergunakannya.
“Saya Wartawan, saya Wartawan,” kata Fahrur Rosi pada saat menceritakannya dilokasi Bukit Bintang.
Meski ia mengatakan kalau dirinya Wartawan, orang-orang tersebut tetap berusaha menghalangi kerja Wartawan tersebut, bahkan orang-orang bagian dari massa itu ada yang menjambak rambutnya, ada yang menarik baju dan tangannya bahkan ada yang memukul bagian lehernya.
Adanya dugaan kekerasan terhadap Wartawan mengundang reaksi keras dari Ketua Forum Wartawan Pamekasan (FWP) mengatakan, agar pelaku kekerasan pada Wartawan di Pamekasan itu dapat diusut oleh pihak Kepolisian, dan supaya tindakan serupa tidak terulang kembali.
“Saya meminta kepada pihak Kepolisian agar mengusut tuntas kasus itu,”Kata Dedy. (Mp/nir/kk)