Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Cuaca Panas Berkepanjangan Ancam Kesehatan Kulit, Ini Kata Dokter Spesialis Kulit RSUDMA Sumenep

Avatar
13
×

Cuaca Panas Berkepanjangan Ancam Kesehatan Kulit, Ini Kata Dokter Spesialis Kulit RSUDMA Sumenep

Sebarkan artikel ini
RUMAH SAKIT. Potret bangunan RSUDMA Sumenep yang berlokasi di Jalan Doktor Cipto, Kolor, tampak megah dari arah depan. (M.Hendra.E/MaduraPost)
RUMAH SAKIT. Potret bangunan RSUDMA Sumenep yang berlokasi di Jalan Doktor Cipto, Kolor, tampak megah dari arah depan. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Musim kemarau yang terus berlangsung disertai suhu udara yang makin ekstrem tak hanya mengganggu kebugaran fisik secara umum, namun juga membawa dampak serius pada kesehatan kulit masyarakat.

dr. Susanti Rosmala Dewi, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus ahli estetika dari RSUD dr. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyampaikan bahwa kondisi iklim seperti sekarang ini membuat banyak pasien datang dengan keluhan kulit kering.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Keluhan paling sering adalah kulit kering, biasanya ditandai dengan permukaan kulit yang bersisik, gatal, mudah mengelupas, terasa kencang, terlihat garis-garis halus, dan warnanya pun jadi kusam,” kata dr. Susanti, dalam keterangannya belum lama ini, Jumat (2/5).

Menurut dr. Susanti, kulit kering atau dikenal juga dengan istilah medis xerosis, muncul karena beragam faktor.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Minta Masyarakat Tenang, Sekda : Jangan Percaya Berita Hoax

Namun dalam konteks musim kemarau, suhu yang terlalu tinggi serta intensitas sinar matahari yang tinggi menjadi penyebab utama.

Terlebih lagi, bila seseorang kurang mengonsumsi cairan dan mengalami gangguan pada lapisan pelindung kulit (skin barrier), maka kondisi ini akan semakin parah.

Ia kemudian membagikan sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan merawat kulit agar tidak semakin kering. Salah satunya, menjaga kebersihan kulit dengan cara yang lembut.

“Gunakan sabun yang tidak mengandung butiran scrub, karena scrub bisa menyebabkan gesekan yang memperparah iritasi kulit,” tegas dr. Susanti.

Selain itu, menjaga kebutuhan cairan tubuh menjadi sangat penting. Ia menganjurkan konsumsi air putih minimal dua liter setiap hari agar kelembapan kulit tetap terjaga dari dalam tubuh.

Pemakaian pelembap juga disebut sebagai rutinitas penting dalam perawatan kulit kering. Produk pelembap yang mengandung zat aktif seperti ceramide, glycerin, atau shea butter sangat dianjurkan karena efektif menjaga kelembapan kulit.

Baca Juga :  Presdien Jokowi Perintahkan Bupati Sumenep Percepat Vaksinasi

“Gunakan pelembap maksimal lima menit setelah mandi agar bisa menyerap dengan sempurna,” ungkapnya lebih lanjut.

Asupan nutrisi pun tak kalah penting. dr. Susanti menyoroti pentingnya konsumsi makanan yang kaya vitamin, terutama yang mengandung vitamin A, C, E, dan K, yang banyak ditemukan pada buah dan sayuran.

Suhu dingin dari pendingin ruangan (AC) pun turut memperparah kekeringan kulit, karenanya ia menyarankan perlindungan tambahan bila berada di ruangan ber-AC dalam waktu lama.

Terkait perawatan kulit lainnya, eksfoliasi atau pengangkatan sel kulit mati memang bisa dilakukan. Namun, ia mengingatkan agar tidak sembarangan memilih produk perawatan.

“Jika ada keluhan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Jangan asal pakai produk,” imbaunya.

Baca Juga :  Bupati Bangkalan Abaikan Aturan Pemerintah Ikuti Intruksi Megawati?

Untuk perawatan tambahan, bahan-bahan alami juga bisa digunakan. Misalnya, untuk mengatasi bibir pecah-pecah, madu bisa menjadi pilihan.

Sedangkan minyak zaitun bermanfaat untuk melembapkan kulit tangan dan kaki yang kering serta kasar.

Lebih jauh lagi, ia memperingatkan bahwa suhu ekstrem yang berganti secara drastis juga dapat memicu penyakit kulit lain seperti infeksi jamur, cacar air, herpes zoster, hingga gondongan.

Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak abai terhadap kesehatan kulit, terlebih saat cuaca tidak menentu seperti sekarang. Menurutnya, kulit merupakan lapisan pertahanan utama tubuh, sehingga perawatan yang baik menjadi langkah awal pencegahan penyakit.

“Perubahan suhu dapat melemahkan daya tahan tubuh. Ketika itu terjadi, jamur dan virus bisa lebih mudah menyerang,” pungkasnya.***