SUMENEP, MaduraPost – Nuansa kemerdekaan tak hanya terasa di medan pertempuran, tetapi juga mengalir di tubuh birokrasi.
Hal ini tercermin dari antusiasme Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai non-ASN di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang ikut memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) lewat aneka perlombaan yang digelar pemerintah setempat.
Rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Halaman Kantor Bupati Sumenep itu tidak sekadar menjadi ajang bersenang-senang, melainkan juga simbol kebersamaan, sinergi, dan rasa nasionalisme di lingkungan pemerintahan.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, hadir langsung memantau jalannya lomba. Ia tidak hanya berdiri di sisi penonton, tetapi ikut membaur dengan peserta, memberi dukungan, dan larut dalam keceriaan acara. Kehadirannya menghadirkan dorongan moral yang kuat bagi seluruh peserta.
“Lomba ini bukan sekadar hiburan tahunan. Ini adalah media untuk membangun kolaborasi dan mempererat kekompakan antarsesama ASN. Di balik tawa dan sorak sorai, ada semangat Merah Putih yang kita nyalakan bersama,” ungkap Bupati Fauzi, Selasa (5/8).
Perlombaan yang digelar pun beragam, mulai dari tarik tambang, lari sarung, makan kerupuk, hingga lomba kreatif seperti fashion show daster batik, lomba jingle Pelangi, dan menyanyikan lagu daerah Madura.
Seluruh kegiatan itu dirancang untuk memperkuat kerja sama tim dan menumbuhkan rasa kebersamaan antarunit kerja.
Bupati Fauzi menegaskan, bahwa ASN memiliki peran sentral dalam menggerakkan pembangunan daerah.
Karena itu, kekompakan dan kerja sama internal harus terus dirawat agar terwujud birokrasi yang tangguh, ramah, dan cepat merespons kebutuhan publik.
“Semangat kemerdekaan tidak boleh berhenti pada upacara atau simbol semata, tetapi harus tercermin dalam etos kerja kita. Kita ingin ASN yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki jiwa nasionalis dan semangat gotong royong,” tegasnya.
Peringatan HUT RI tahun ini, menurutnya, juga menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali rasa cinta tanah air, mempererat hubungan antarsesama pegawai, serta menghidupkan kembali semangat juang dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Merah Putih tidak hanya dikibarkan di tiang bendera, tetapi juga harus dikobarkan di dalam hati setiap ASN,” pungkas Bupati Fauzi.
Acara berakhir dalam suasana hangat dan penuh rasa persaudaraan. Senyum, tawa, serta peluh yang membasahi wajah para peserta menjadi bukti bahwa birokrasi bukan sekadar struktur formal, melainkan keluarga besar yang bergerak bersama demi kemajuan daerah dan bangsa.***
