Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

BREAKING NEWS: Donasi Rp 2 Triliun Palsu, Anak Akidi Tio Ditangkap

Avatar
3
×

BREAKING NEWS: Donasi Rp 2 Triliun Palsu, Anak Akidi Tio Ditangkap

Sebarkan artikel ini
Putra Akidi Tio saat Dibawa Penyidik Kapolda Sumatera Selatan

NASIONAL, MaduraPost – Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menangkap dan memeriksa Heriyati alias Ahong di Polda Sumsel terkait isu donasi Rp 2 triliun yang telah dilakukan simbolis pada 26 Juli 2021 yang lalu.

Heryanti tiba di Mapoda Sumsel bersama dengan tim dari Direktorat Kriminal Umum, dengan baju biru batik celana hitam pukul 12.59 WIB. Heryanti pun bungkam saat ditanya oleh sejumlah awak media dan langsung masuk ke ruang penyidik.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sementara dr Hardi Darmawan yang juga ikut dalam romongan sempat menjawab jika uang tersebut ada. “Uangnya ada. Tapi tidak pernah melihat secara fisik,” kata dr Hardi Darmawan

Baca Juga :  Manipulasi Kasus Dugaan Korupsi DD Desa Sokobanah Daya Oleh Kejari Sampang

Nama almarhum Akidi Tio mencuat pada 26 Juli 2021. Ketika itu keluarga besarnya menyatakan akan memberikan uang Rp 2 triliun untuk Palembang dan Sumatera Selatan sebagai bantuan menanggulangi COVID-19.

Penyerahan sumbangan Akidi Tio berlangsung di Gedung Promoter Polda Sumsel dan dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri S, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, hingga perwakilan beberapa pemuka agama.

Baca Juga :  Nelayan Banyuates Minta Eksplorasi Migas Dihentikan, Pemkab Sampang Jangan Jadi Banci

Simbolisasi atas penyerahan itu terabadikan dalam foto penyerahan styrofoam bertuliskan “Sumbangan untuk Penanggulangan COVID-19 dan Kesehatan di Palembang-Sumsel. Dari Alm Bpk Akidi Tio dan Keluarga Besar Sebesar Rp 2 triliun”.

Styrofoam itu dipegang bersama-sama oleh Kapolda, Heryanti, dan seorang pria berbaju batik cokelat yang belum diketahui identitasnya.

Dokter Hardi Darmawan yang menjadi dokter keluarga Akidi Tio menjadi satu-satunya pemberi informasi dari pihak keluarga. Hardi yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang dan Penasihat IDI Sumsel itu sempat menyebut donasi Rp 2 triliun itu benar adanya.

Baca Juga :  Amin Ja’far Malah Minta Pemdes Guluk-Guluk Tak Hadir Pada Sidang Ajudikasi

Hardi bilang, dua hari sebelum penyerahan donasi dirinya dihubungi pihak keluarga. Kemudian datang ke Polda Sumsel untuk memberikan bantuan secara simbolis. Hingga kini belum ada penyataan resmi dari Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri terkait kasus ini.

Dilansir : Kumparan.com