Penulis: Madura Post | Editor:
SUMENEP, MaduraPost – Kontestasi politik pada Pilkada Kabupaten Sumenep 2020 diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang bisa membawa Kesejahteraan Pada Masyarakat ujung timur Pulau Madura.
Meskipun ditengah merebaknya Wabah Covid-19, Masyarakat Kabupaten Sumenep harus tetap selektif dalam memilih calon pemimpin.
Menjadi seorang pemimpin tidak hanya sekedar dilihat dari visi misi, serta janji kampanye saja. Lalu, bagaimana melihat calon pemimpin selanjutnya di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura tersebut ?
Ketua Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM-PAN) Kabupaten Sumenep, Hairul Anwar, mengungkapkan, era digitalisasi di musim corona tentu menjadi tantangan bagi setiap Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati.
Menurutnya, Sumenep saat ini membutuhkan pemimpin yang memiliki daya kapasitas tinggi, tak cukup hanya janji belaka. Buktinya, kader muda PAN ini mengatakan, bahwa dukungan beberapa partai juga dibutuhkan.
“Ini semua adalah keputusan partai, jadi saya sebagai kader memang banyak dukungan dari lintas partai. Tapi bagi saya tetap kepada keputusan awal, yang penting Sumenep ini dipimpin oleh orang yang memiliki kapasitas dan integritas bagus,” kata dia, pada media ini, saat ditemui dikantornya, Kamis (16/4).
Hairul, sapaan karibnya ini melihat, siapapun pemimpin Sumenep nantinya bisa merangkul kondisi perekonomian Sumenep, utamanya kemaslahatan masyarakat.
“Siapapun orang Sumenep, yang jelas pasti ingin melihat daerahnya tambahnya maju, supaya tidak ketinggalan dengan daerah yang lain,” tuturnya.
Lebih jauh, Hairul menilai, adanya wabah pandemi covid-19 contohnya, sektor ekonomi seakan mencekik dan membuat masyarakat seakan melarat menyambung hidup.
“Ketika nanti pemilihan selesai kita dihadapkan dengan kesulitan ekonomi, bagaimana kita bisa mensiasati itu dengan anggaran yang terbatas, dan bagaimana menggerakkan ekonomi secara cepat dan pendapatan masyarakat bertambah,” jelas Hairul.
Seakan tak mau ditinggalkan oleh Kota yang lebih dulu maju daripada Sumenep, dia menalaah, kekayaan Kabupaten Sumenep bisa dijual dari beberapa hal untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, Khususnya Madura.
“Kalau inkam perkapita naik, maka perekonomian akan juga naik, maka Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) naik, toko kelontong naik, semuanya bisa menikmati,” tegasnya.
Bahkan, baginya seorang pemimpin tak hanya bisa dilihat oleh para petinggi saja, melainkan dimata masyarakat, ada untuk mereka.
“Ini bukan berbicara pasar dan lain-lain, tapi kita berbicara tentang para pemimpin kita nanti mampu tidak menggerakkan akselerasi yang ada di Sumenep, makanya pemimpin itu nanti harus punya visi yang misi yang jelas,” paparnya.
Hairul berharap, agar semua kekayaan Sumenep ternilai di kota dan negara lainnya, utamanya dalam memajukan sektor ekonomi daerah.
“Harapan saya, kita punya produk has yang bisa kita jual baik secara tekhnologi, yang bisa dijual ke manca negara, ini tugas para pemimpin nanti di tahun 2021. Kalau masyarakat itu kan maunya cepat, kita tidak punya kapasitas untuk mengkritisi Pemerintah. Tapi Pemerintah Sumeenp sudah berubah meski hanya sebatas itu, tapi setelah era ini di 2021,” timpalnya.
Ditanya soal pemimpin masa depan Sumenep, dari kalangan birokrat atau biasa, dirinya mengutarakan, siapapun yang menjadi pemimpin tak lepas untuk melayani masyarakat semata.
“Semuanya boleh menjadi pemimpin, baik dari birokrat dan lainnya, yang penting mau melayani masyarakat. Tapi pada kenyataannya kan masyarakat tidak butuh janji, tapi bukti. Kalau Pendapatan Asli Daerah (PAD) kecil, pemerintah harus bisa menggalakkan inovasi baru. Kita harus bisa mendatangkan PAD yang besar, sehingga anggaran dari pusat juga besar ke Kabupaten,” tuangnya. (Mp/al/lam)