
Penulis: Madura Post | Editor:
SAMPANG, MaduraPost – Bangunan bersejarah peninggalan masa kolonial di Kepulauan Madura, berhasil memikat banyak perhatian komunitas sejarah dan budaya di Indonesia.
Hal ini terbukti dari, sebanyak 40 orang pegiat budaya yang berasal dari Jakarta telah mendatangi satu persatu Kabupaten di Madura hanya untuk mengetahui sejarah belanda pada masa penjajahan, Jumat (15/09/2023).
Diketahui, Kunjungan mereka dijawalkan selama 3 hari, dimulai sejak 15 sampai 17 september. Perjalanan mereka diawali dari Kabupaten Bangkalan dan berakhir di Kabupaten Sumenep.
Kartum Setiawan ketua Komunitas ini mengatakan kedatangan ke Madura merupakan salah satu program dari kegiatan mereka yakni jelajah tempat bersejarah.
“Kita peduli terhadap peninggalan bersejarah termasuk di Madura, Perjalanan kita dimulai dari bukit jaddhih di Bangkalan kemudian menelusuri jalur kereta Api atau trem peninggalan Belanda, lalu di lanjut Ke Sampang yakni Rumah Belanda Krampon kemudian ke tempat produksi Garam” Ujarnya, Jumat (15/09/2023).
Menurut Kartum, Sejarah memiliki value yang bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan Pemerintah daerah sebagai objek atau kunjungan wisata.
“Kami konsen terhadap heritage atau cagar budaya karena dari sini kita bisa belajar proses sejarah dan budaya dibentuk, dan ini menarik bagi wisatawan dengan minat Sejarah”, Ungkap Kartum.
Lebih lanjut, Kartum menjelaskan masa lampau menciptakan sejarah dan membentuk kebiasaan masyarakat sampai saat ini, bahkan bisa jadi meninggalkan dampak baik.
“Seperti contoh kegiatan Produksi Garam Masyarakat Madura, ini terbentuk dari sejarah yang akhirnya menjadi kebiasaan yang dilakukan hingga saat ini”, Jelasnya.
Kartum menambahkan, Peninggalan sejarah dan cerita didalamnya bisa menjadi destinasi bagi wisatawan jika bisa dikemas dengan menarik sebagai kunjungan wisata.
“kesadaran masyarakat untuk melestarikan cagar budaya dan sejarah sangat penting, tidak hanya itu, keterlibatan pemerintah daerah juga diperlukan untuk melihatnya sebagai potensi Ekonomi, dari sektor pariwisata”tutupnya.
(Red/Wd)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.