Scroll untuk baca artikel
Berita

Begini Kronologi 16 Jam Terapung di Laut, 19 Awak Kapal Selamat dari Kobaran Api

Avatar
17
×

Begini Kronologi 16 Jam Terapung di Laut, 19 Awak Kapal Selamat dari Kobaran Api

Sebarkan artikel ini
INSIDEN. Potret 19 awak KM Agung Barokah 02 saat dievakuasi. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Kapal Motor (KM) Agung Barokah 02 mengalami insiden kebakaran hebat saat berada di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Api yang terus berkobar memaksa 19 awak kapal untuk meninggalkan kapal dan bertahan di laut menggunakan rakit darurat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Berikut daftar 19 awak kapal yang selamat dalam insiden ini:

MR (36), IW (33), HS (25), UU (34), RK (33), DA (33), KW (39), DF (30), M (44), MBA (24), SG (44), ISS (23), FAS (27), NY (40), MI (43), AA (21), MNH (31), S (24), dan MS (32).

Baca Juga :  Penyelidikan Kasus Pemalsuan Dokumen Desa Tobai Barat

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 22.00 WIB, saat kapal bersiap melaut menuju Pelabuhan Brondong, Lumajang, Jawa Timur.

Namun, hanya berselang 15 menit setelah keberangkatan, terjadi korsleting pada arus listrik kapal, yang kemudian memicu percikan api dan menyambar bahan bakar jenis solar.

“Hingga pukul 23.00 WIB, api belum bisa dikendalikan. Karena situasi semakin genting, nahkoda memerintahkan sebagian awak kapal untuk membuat rakit sebagai langkah penyelamatan. Kobaran api yang terus membesar membuat upaya penyelamatan kapal semakin sulit,” ujar Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Senin (10/2/2025) kemarin.

Baca Juga :  Pakar Keuangan Lokal Sebut Kelalaian BTN Hambat Pembangunan Properti dan Merusak Kepercayaan Publik

Setelah bertahan selama 16 jam terapung di lautan, akhirnya seluruh awak kapal berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh nelayan setempat pada Minggu (9/2) sekitar pukul 15.00 WIB.

“Para awak kapal yang terapung di atas rakit ditemukan oleh nelayan lokal yang sedang melaut. Setelah itu, mereka segera dibawa ke daratan, tepatnya di Desa Masalima, Pulau Masalembu,” tambahnya.

Baca Juga :  RSUDMA Sumenep Tingkatkan Pelayanan dengan Alat Mammogram Baru

Beruntung, dalam insiden ini tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp1 miliar akibat tenggelamnya kapal beserta hasil tangkapan ikan yang hilang.

“Saat ini, seluruh awak kapal telah ditempatkan di kantor UPP Kelas III Pulau Masalembu untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya.***