PAMEKASAN, Madurapost.id – Warga pantura dan DPRD Pamekasan kompak menyamakan persepsi, jika program Bupati Baddrut Tamam dan Raja’e (Berbaur) yakni berupa aplikasi e-Lorong disebut tidak berfungsi atau tidak jelas peruntukannya.
E-Lorong adalah aplikasi yang bisa dipakai oleh masyarakat untuk melaporkan tentang hal yang berkaitan dengan masalah infrasturuktur. Namun sampai saat ini masih banyak infrastruktur rusak, khususnya yang ada di daerah pantura. Padahal masyarakat inginnya menggunakan pengaduan lewat aplikasi e-Lorong.
“Kami meminta Dinas terkait untuk segera memperbaikinya. Padahal rakyat sudah bayar pajak. Lantas aplikasi ini bagaimana fungsinya,” kata Ismail.
Ismail merespons soal banyaknya infrastruktur rusak yang dikerjakan dengan memakai swadaya masyarakat. Seperti yang terjadi di Desa Sana Daya, Kecamatan Pasean, beberapa hari lalu. Jalan ini menghubungkan tiga desa, di antaranya Desa Dempo Barat, Waru Barat, dan Sana Tengah.
Menurut dia, pemerintah harus responsif dengan segala persoalan yang terjadi.
“Sehingga tidak terkesan pemerintah menelantarkan keluh kesah masyarakat bawah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pamekasan Cahya Wibawa merespons konfirmasi wartawan. Ia menyebut jika jalan kabupaten yang menghubungkan Waru Barat dan Dempo Barat akan diusulkan tahun depan.
“Sudah kita perbaiki dari awal, tahun depan akan kita usulkan lagi untuk kelanjutannya,” singkatnya. (mp/fat/rus)