PAMEKASAN, Madurapost.id – Pekerjaan gedung pusat dan gedung produksi turunan batik tulis yang berada di Desa Klampar sudah mulai dikerjakan oleh PT Haris Tiga Putra sebagai penyedia jasa.
Proyek dengan anggaran Rp 4,4 Miliar tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten Pamekasan tahun 2020.
Anggaran yang sangat fantastis untuk pembangunan Tersebut dianggap oleh sebagian kalangan sebagai sarana untuk menghamburkan uang APBD Kabupaten Pamekasan.
hal itu terbukti dari beberapa bangunan yang berada di lokasi tersebut yang dibangun sejak tahun 2016 hingga saat ini masih belum difungsikan.
hal itu disampaikan oleh Ahmad Rofiqi sebagai warga setempat dan juga pengurus Partai Politik di Kabupaten Pamekasan, merasa kecewa dengan keberadaan bangunan sentra batik desa Klampar yang sampai saat ini belum berfungsi.
Menurut Rofiq pemerintah Kabupaten Pamekasan tidak bisa menentukan program prioritas akan tetapi lebih mengutamakan bagaimana cara pemerintah menghabiskan anggaran daerah sehingga tidak menjadi Silpa.
“Seharusnya Disperindag Kabupaten Pamekasan berfikir bagaimana bangunan yang telah ada dapat difungsikan dan bermanfaat bagi pengrajin batik di Kabupaten Pamekasan, Jangan cuma bisa membangun tapi akhirnya mangkrak,” Kata Rofik.
berdasarkan pantauan Madurapost terdapat beberapa bangunan megah namun kumuh karena tidak difungsikan. Masyarakat berharap agar bangunan tersebut segera dan bisa dimanfaatkan untuk para pelaku batik di Kabupaten Pamekasan. (Mp/nir/kk)