DaerahHeadlinePendidikan

Antisipasi Mark Up Siswa, Disdik Sumenep Akan Terapkan Ini

×

Antisipasi Mark Up Siswa, Disdik Sumenep Akan Terapkan Ini

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Antisipasi adanya penggelembungan jumlah siswa pada tahun 2020, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan menerapkan form pertanggungjawaban mutlak bagi pengawas pendidikan.

Langkah tersebut telah direncanakan Disdik dan akan dilakukan untuk satuan pendidikan dibawah Disdik Sumenep, meliputi tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sehingga, kedepan tidak akan ada lagi sekolah yang melakukan penggelembungan jumlah siswa.

Baca Juga :  Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin

Hal itu dipaparkan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Disdik Sumenep, Edy Suprayitno. Dia menjelaskan, form pertanggungjawaban mutlak tersebut akan menjadi tanggungjawab penuh dari pengawas pendidikan.

“Kami sudah mengumpulkan semua pengawas pendidikan. Jadi semua pengawas kedepan akan diberi form pertanggungjawaban mutlak,” terang dia. Kamis (12/3).

Dari isi, form tersebut akan terdapat data pengawasan mulai dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), jumlah siswa, jumlah guru, dan jumlah penerima dana Bantuan Operasional sekolah (BOS).

Baca Juga :  Ayah Tiri Adalah Maut, Tega Cabuli Anak Gadisnya Selama 3 Tahun

“Data pengawasan itu, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengawas pendidikan baik akademik mapun manajerial. Disitu nantinya pengawas akan tanda tangan bahwa KBM ada, gurunya ada dan siswanya ada,” paparnya.

Surat pertanggungjawaban mutlak tersebut, Edy Suprayitno menambahkan, nantinya akan sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari pengawas. Hal tersebut yang menjadi penting, sebab yang tahu kondisi sekolah adalah pengawas yang bersangkutan.

Baca Juga :  Empat Pengedar Sabu di Sampang Kembali Ditangkap Polisi

“Dengan penerapan form pertanggung jawaban mutlak tersebut, kedepan diharapkan tidak akan ada lagi sekolah di Sumenep yang memanipulasi data. Seperti kejadian salah satu lembaga pendidikan di Desa Sabuntan, Kecamatan Sapeken beberapa waktu lalu, yang diduga kuat tidak profesional,” sambungnya. (mp/al/din)

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.