SAMPANG, MaduraPost – Kejadian dugaan kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur di Kecamatan Sokobanah Sampang sempat diperiksa ke salah satu bidan di desa setempat. Meski begitu hingga saat ini polisi belum mengambil tindakan tegas kepada pelaku pedofilia tersebut.
Nur Hidayati salah seorang bidan yang memeriksa anak dengan dugaan kekerasan seksual tersebut membenarkan kalau dirinya menerima pasien anak dibawah umur tersebut dengan masalah di kemaluannya.
“Saya enggak ngerti itu, wong anaknya itu datang ke saya dengan keluhan keluar keputihan. Terus setelah tak lihat tak kasih obat terus pulang,” ucapnya melaui voice note yang diterima media ini.
Meski begitu Nur Hidayati tidak mengetahui secara rinci kejadian yang menimpa anak tersebut.
“Adapun dibelakang ada omongan ini itu itu diluar pengetahun saya. Itu mungkin keluarganya yang ngomong diperiksakan kepada saya. Emang itu diperiksakan saya, namun saya sebagai bidan setelah meriksa dikasih obat, sudah,” imbuhnya.
Sebelumnya menurut informasi yang didapat media ini, korban (7 tahun) menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang kakek (65) yang tak lain merupakan tetangganya sendiri. Menurut informan tersebut, korban saat ini diasuh oleh kakek neneknya karena kedua orang tuanya merantau ke luar negeri.
“Itu kejadiannya dirumah korban saat itu rumahnya kosong karena kakek dan neneknya sedang keluar,” ucap narasumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Dirinya berharap aparat penegak hukum turun tangan menangani kasus kekerasan dugaan pemcabulan terhadap anak dibawah umur tersebut agar bisa memberikan efek jera kepada pelaku.
“Ini kalau dibiarkan berlarut-larut kami khawatir pelaku kabur, karena informasi yang kami terima pelaku ini ada yang melindungi,” ujarnya, Rabu (10/07/2024).
Sementara itu Kapolsek Sokobanah melalui Kanit reskrim Polsek Sokobanah Aipda Edi Sutrisno saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya belum mengetahui kejadian tersebut karena hingga saat ini belum ada laporan dari korban.
“Sampai detik ini korban tdk mau melaporkan kejadian tersebut hingga kita sdh berkordinasi dgn kades menurut ny akan dipanggil mau diantarkan ke polsek namun sampai saat ini blm ada kabar,” ucap Edi melalu pesan singkat Whatsapp kepada MaduraPost, Rabu (10/07/2024).





