SAMPANG, Madurapost.id – Isu kebangkitan PKI yang ramai di media sosial nampaknya dijadikan sebagai sarana menjatuhkan dan membuat ujaran kebencian oleh sebagian oknum yang tidak bertanggungjawab.
Seperti yang diduga dilakukan oleh akun Facebook Allby Madura dalam sebuah jawaban komentar yang mengaitkan isu kebangkitan PKI dengan pondok pesantren Karang Durin, Desa Tlambah, Karang Penang, Kabupaten Sampang.
Allby Madura dalam tulisannya menyebut bahwa Kyai Pondok Pesantren Karang Durin yang notabene NU juga harus bertanggungjawab jika ada orang yang terbunuh karena PKI.
Berikut tulisan akun Facebook Allby Madura :
“PAMANDA Azka Anam. TERIMA TAKDIR ILAHI ROBBI kak Ki Fahmi Badri serta pendukung Jokowi lainnya harus bertanggung jawab. Makkuh kiaeh karang durin Mon samangken jek ngaling ka toottah. Bahwa kemenangan Jokowi Krn dukungan mereka termasuk NU. kalau dari kita ada yang terbunuh jek u jeu nyareh moso. Ngalak se rang terang beih,”
Tulisan tersebut mengundang reaksi keras dari alumni dan simpatisan Pondok pesantren Karang Durin yang tergabung dalam Himpunan Alumni Karang Durin (HIMAKA). karena dianggap melecehkan pondok pesantren dan pengasuh Pondon Pesantren Karang Durin.
Menurut Ustadz Ahya’, Komentar akun Facebook Allby Madura sangat melukai hati para santri dan alumni pondok Pesantren Karang Durin dan hal itu dilakukan tidak hanya satu kali.
“Kami dari alumni dan simpatisan akan membawa persoalan ini ke Proses hukum. Karena jelas ini merupakan ujaran kebencian terhadap ulama dan pondok pesantren Karang Durin,” Kata Ust Ahya’ selaku sekretaris HIMAKA. Sabtu (03/10/2020)
Bahkan HIMAKA jika akan mobilisasi Massa untuk mengawal kasus tersebut jika proses hukum yang dilakukan oleh kepolisian tidak memuaskan.
Menurut Ustadz Ahya’, Pemilik akun Facebook Allby Madura merupakan warga desa Bira Timur kecamatan Sokobanah yang mempunyai nama asli Sya’roni. (Mp/man/kk)






