Foto : Ilustrasi |
BERITAMA.ID, BANGKALAN – Sudah lebih dari dua bulan, air PDAM di Perumahan Griya Utama keruh dan bau kaporit. Hal ini dikeluhkan oleh warga di perumahan yang terletak di jalan Halim Perdanakusuma Bangkalan.
Salah satu warga, Buyung Pambudi mengatakan bahwa air PDAM harus dibiarkan mengendap dahulu sebelum digunakan.
“Air berwarna kuning kecoklatan, apalagi saat hujan. Supaya bisa digunakan untuk mandi, air harus dibiarkan dahulu. Sehingga lumpurnya mengendap,” keluhnya, Kamis (27/02/2020).
Tidak hanya itu, Buyung menambahkan bahwa air PDAM berbau kaporit yang cukup menyengat. Dia berharap agar kualitas pelayanan air PDAM diperbaiki. Hal itu dia sampaikan saat ditemui pada Rabu (26/2/2020).
Di tempat lain, air PDAM baru bisa mengalir ke bak mandi dengan bantuan pompa air. Di perumahan Wisma Pangeranan Asri misalnya, air PDAM harus dipompa dengan mesin pompa air agar bisa naik ke bak mandi.
“Air PDAM di sini harus di pompa dengan sanyo mas. Terutama kalau pagi hingga sore hari. Air bisa mengalir pada dini hari, itupun volumenya kecil,” terang Indri, salah seorang warga Wisma Pangeranan Asri.
Sehingga, warga harus mengeluarkan biaya tambahan selain biaya air PDAM tiap bulan. Yakni biaya membeli token listrik untuk menghidupkan pompa air.
Sementara itu, Abd. Rasyid selaku PLT Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Bangkalan menanggapi terkait air yang keruh dan berwarna kuning kecoklatan, dirinya menyarankan warga yang terdampak mengirimkan surat terhadap pihak PDAM.
“Biar kita langsung cek untuk survey one day service, kalau kaporit itu penetral dan biasa juga tidak berbahaya,” terangnya saat menghubungi tim MaduraPost Bangkalan. (Red-Suryadi)