Scroll untuk baca artikel
HeadlineHukum & KriminalPeristiwa

Alumni Panyepen : Jangan Hina Guru Kami, Darah dan Jiwa Akan Kami Korbankan

5
×

Alumni Panyepen : Jangan Hina Guru Kami, Darah dan Jiwa Akan Kami Korbankan

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, Madurapost.id – Kasus pelecehan terhadap KH. Muddatstsir Baddrudin membuat berang para alumni yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan.

Pelaku pelecehan yang menggunakan akun Facebook bernama Suteki menjadi sasaran para alumni yang berang dengan pernyataannya yang mengatakan bahwa ajaran Pondok pesantren Miftahul Ulum Panyepen meng-Ibliskan orang yang tidak sepaham.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Desa Sering Raib, Warga Pamekasan Lapor Polisi Usai Kehilangan Sepeda Motor

Ustadz Bahrowi Kholil selaku alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen mengatakan bahwa fitnah yang disampaikan Suteki di media sosial (Medsos) telah melukai hati para alumni.

“Demi Allah, Apa yang disampaikan Suteki adalah fitnah, Apalagi mengatakan ajaran Pondok pesantren Panyepen meng-Ibliskan orang yang berbeda pemahaman,” Kata Bahrowi. Ahad (7/6/2020)

Lebih lanjut Bahrowi mengatakan, Sebagai alumni yang pernah belajar agama di Panyepen tidak rela apabila guru panutannya (KH. Muddatstsir Baddrudin) difitnah seperti itu.

Baca Juga :  Cek Perolehan Suara AMIN dan Ganjar Mahfud di 16 Provinsi Berdasar Rekap KPU RI

“Ini adalah persoalan agama, Lebih baik mati bersimbah darah, daripada harga diri guru kami dilecehkan seperti itu,” Tuturnya ber api-api.

Bahrowi juga meminta kepada para Alumni dan Simpatisan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen untuk terus mengawal kasus tersebut sampai tuntas.

“Permintaan kita kepada Polres Pamekasan, hanya tangkap pelaku yang atas nama Suteki,” Penjelasan Bahrowi usai menjalani Pemeriksaan Polres Pamekasan sebagai saksi dalam kasus tersebut. (Mp/uki/kk)

Baca Juga :  Menwa IAIN Madura Pukul Mahasiswa saat Gelar Aksi Demonstrasi