Scroll untuk baca artikel
Nasional

Ketua DPRD Sumenep Mendadak Sebut Penertiban Rokok Ilegal di Madura Tak Masuk Akal

Avatar
105
×

Ketua DPRD Sumenep Mendadak Sebut Penertiban Rokok Ilegal di Madura Tak Masuk Akal

Sebarkan artikel ini
KEGIATAN. Suasana forum FP3TI di Hotel Sahid Surabaya, Selasa (9/12/2025). (Istimewa for MaduraPost)
KEGIATAN. Suasana forum FP3TI di Hotel Sahid Surabaya, Selasa (9/12/2025). (Istimewa for MaduraPost)

SURABAYA, MaduraPost – Forum Pelaksana FP3TI yang digelar di Hotel Sahid Surabaya, Selasa (9/12/2025), mendadak memanas ketika Ketua DPRD Sumenep, Zainal Arifin, tampil dan menyampaikan kritik keras terkait operasi penindakan rokok ilegal di Madura, Jawa Timur.

Politisi PDI Perjuangan itu berbicara dengan suara lantang dan menohok, menuding kebijakan penindakan Bea Cukai justru makin merugikan masyarakat Madura.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Zainal menegaskan, dirinya sudah tiga periode duduk di DPRD dan mengetahui langsung kondisi konstituennya di lapangan, terutama para pelaku usaha rokok rumahan.

Baca Juga :  Ulama dan Pesantren di Madura Jadi Sasaran Hate Speech, Slamet Ariyadi Minta Proses Hukum Ditegakan

“Saya itu anggota DPRD tiga periode. Konstituen saya itu pemain rokok. Ketika ditangkap di Solo, larinya ke saya, nggak lagi kepada orang lain,” ujarnya dalam forum tersebut, Selasa (9/12) kemarin.

Ia mengkritik keras pola kebijakan penindakan terhadap rokok ilegal yang menurutnya tidak menyentuh akar persoalan dan hanya menyasar para pengusaha kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

Baca Juga :  Mobil Alphard Iringi Anggota DPRD Sumenep yang Dilantik Hari Ini

“Maka kebijakan-kebijakan seperti itu kalau mau tutup mata, pakai lembar sekalian, biar tahu semuanya,” kata Zainal.

Pernyataan paling tajam ia lontarkan saat menyinggung operasi gabungan yang menurutnya berlebihan dan tidak tepat sasaran.

“Tapi faktanya, tahun ini Madura menjadi korban Bea Cukai. Buktinya lagi, polisi ikut-ikut nangkap. Di mana tugasnya polisi nangkap rokok ilegal? Ini kan lucu,” tegasnya disambut riuh peserta forum.

Baca Juga :  Karang Taruna Batu Emas Tobai Barat Santuni Anak Yatim dan Duafa

Zainal menilai tumpang tindih kewenangan dan cara penegakan hukum yang tidak konsisten membuat para pelaku industri kecil di Madura semakin terjepit.

Ia meminta pemerintah pusat mengevaluasi total mekanisme penindakan rokok ilegal agar tidak justru memukul ekonomi daerah.

Forum FP3TI sendiri dihadiri sejumlah pemangku kepentingan industri tembakau dan perwakilan daerah untuk membahas dinamika regulasi rokok serta dampaknya terhadap masyarakat dan produsen skala kecil.***