Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

SDN Bunten Barat 3 Ambruk, Pendidikan Anak Sampang Terancam

Avatar
5
×

SDN Bunten Barat 3 Ambruk, Pendidikan Anak Sampang Terancam

Sebarkan artikel ini
Kondisi ruang kelas SDN Bunten Barat 3 Kecamatan Ketapang usai ambruk (foto: istimewa for madurapost).

SAMPANG, MaduraPost Sebuah ruang kelas di SDN Bunten Barat 3, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, ambruk saat proses belajar mengajar berlangsung pada Jumat pagi (3/10/2025). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Salah satu wali murid membenarkan bahwa bangunan sekolah memang sudah lama dalam kondisi rusak.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Benar, ruang kelas di SDN Bunten Barat 3 ambruk. Untung waktu itu tidak ada murid di dalam, karena mereka sedang olahraga,” ujarnya kepada wartawan.

Baca Juga :  Pasukan Gemuk dan Nyanyian Bupati Fauzi Usai Dapat Rekom Gerindra

Hal serupa juga dikonfirmasi oleh Kepala UPTD SDN Bunten Barat 3, Tika Kartika. Ia menjelaskan, runtuhnya bangunan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB ketika para siswa sedang melaksanakan senam pagi di halaman sekolah.

“Memang dari kemarin-kemarin sudah rusak. Syukurlah tidak ada korban jiwa. Mungkin ini juga ada imbas dari gempa dua hari yang lalu,” kata Tika saat dikonfirmasi oleh media.

Baca Juga :  Pupuk Mahal, Kios di Tambelangan Sampang Diduga Jual Diatas Harga HET

Tika menambahkan, setelah kejadian, sekolah langsung mendapat kunjungan dari Kepala Desa Bunten Barat dan aparat kepolisian setempat. Mereka menginstruksikan agar ruang kelas yang roboh tidak lagi digunakan sementara waktu.

“Proses belajar mengajar sementara dipindahkan ke musholla tetangga sekolah,” tambahnya.

Kepala Desa Bunten Barat, Sukaryadi, mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang segera turun tangan. Menurutnya, perbaikan gedung sekolah harus diprioritaskan agar anak-anak bisa kembali belajar dengan tenang.

Baca Juga :  Kadisdik Sampang Berikan Reward Kepada PNS dan Non PNS Berkinerja Terbaik

“Kami berharap Dinas Pendidikan segera membangun kembali ruang kelas yang roboh, supaya kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lancar,” tegas Sukaryadi.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kerusakan infrastruktur pendidikan di Sampang. Banyak sekolah di wilayah pedesaan yang kondisinya memprihatinkan dan rawan membahayakan keselamatan siswa maupun guru.