Scroll untuk baca artikel
HeadlinePeristiwa

Dua Bocah SD di Sampang Dilarikan ke Puskesmas Usai Konsumsi MBG

Avatar
22
×

Dua Bocah SD di Sampang Dilarikan ke Puskesmas Usai Konsumsi MBG

Sebarkan artikel ini
Dua siswa sekolah dasar di kecamatan tambelanagan kabupaten sampang diduga keracunan usai manyantap makanan program makan gizi gratis (foto: istimewa for madurapost).

SAMPANG, MaduraPost –  Dua siswa kelas 2 dan 4 SDN Karanganyar 1, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, dikabarkan mengalami diare setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat, 29 Agustus 2025. Makanan itu disuplai dari dapur penyedia di Dusun Bicabbih, Desa Samaran.

Safii, wali murid, menuturkan anaknya mengeluh sakit perut dan diare usai makan menu MBG sehari sebelumnya, Kamis, 28 Agustus 2025.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Nasi gorengnya basi. Anak saya minta pulang karena sakit perut. Ada wali murid lain yang juga membenarkan kalau nasi pagi itu basi,” kata Safii, Kamis.

Baca Juga :  Kades Ketapang Daya Jual Dump Truck Untuk Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Safii akhirnya membawa dua anaknya ke layanan kesehatan desa. Menurut dia, bukan hanya anaknya yang sakit. Beberapa siswa lain juga mengalami hal serupa, bahkan ada yang sampai muntah.

“Anak saya tidak makan apa-apa selain nasi dari dapur MBG. Anak tetangga juga sakit perut,” ujarnya.

Ia menuding pihak pengelola dapur MBG lalai menjaga kualitas makanan. Safii meminta aktivitas dapur dihentikan sementara dan berencana membawa kasus ini ke ranah hukum.

Baca Juga :  Siapa Sebenarnya Buzairi? Hingga DPC PKB Sumenep Sebut Kader Partai Bisa Serampangan

“Makanan seperti itu bukan untuk manusia, layaknya buat hewan,” katanya.

Menanggapi keluhan itu, Dekkir, penyedia dapur MBG di Desa Samaran, mengatakan makanan yang disajikan sudah sesuai standar dan disetujui ahli gizi.

“Saya sebagai mitra hanya menyiapkan dapur. Masakan itu ada bagiannya sendiri, termasuk pengawasan ahli gizi,” ujar Dekkir.

Menurut dia, program MBG merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto yang juga bertujuan menyerap tenaga kerja. Meski begitu, Dekkir mengaku keluhan wali murid akan dijadikan bahan evaluasi.

Baca Juga :  Di Hari Santri, Kades Blu’uran dan NU Sampang Santuni Anak Yatim

“Ke depan kita harus lebih waspada. Harus dilihat lagi, penyebabnya apakah dari nasi goreng, susu, atau kombinasi makanan tertentu,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, ahli gizi dapur MBG di Desa Samaran, Hayati, belum memberikan keterangan meski upaya konfirmasi telah dilakukan.