Scroll untuk baca artikel
Berita

Diduga Jadi Korban Malpraktik Dokter Palsu, Warga Pasongsongan Alami Luka Borok di Punggung

Avatar
16
×

Diduga Jadi Korban Malpraktik Dokter Palsu, Warga Pasongsongan Alami Luka Borok di Punggung

Sebarkan artikel ini
Kondisi luka Subbahah di daerah punggung 7x3 cm, yang diduga akibat malpraktek doker palsu. (dok : MaduraPost)

Pamekasan, MaduraPost – Nahas menimpa Subbahah (30), warga Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep. Ia diduga menjadi korban malpraktik oleh seorang yang mengaku dokter bernama Subaidi, yang diketahui berasal dari Desa Dempo Timur, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.

Peristiwa ini bermula sekitar satu minggu lalu ketika Subbahah menjalani operasi untuk mengangkat benjolan di punggungnya. Operasi tersebut dilakukan oleh Subaidi, yang belakangan diduga bukan dokter resmi (abal – abal).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Kasus Gagal Ginjal Akut Jadi Isu Nasional, RSUDMA Sumenep Siap Siaga dan Terapkan Hal Ini!

Namun, bukannya sembuh, kondisi punggung Subbahah justru memburuk. Setelah perban dibuka, luka bekas operasi terlihat menganga dan membusuk.

“Setelah dioperasi bukan tambah membaik, malah semakin tidak nyaman. Makanya saya sangat gelisah,” ujar Subbahah, Minggu (10/08/2025).

Tidak hanya itu, Subbahah juga mengaku anaknya yang masih berusia 3 bulan ikut sakit panas setelah ia meminum obat yang diberikan oleh Subaidi pascaoperasi.

Baca Juga :  Update Corona, Kecamatan Pakong Dan Pegantenan Masuk Zona Merah

“Anak saya yang masih menyusui juga langsung sakit setelah saya minum obat dari dia. Katanya obat itu untuk menghilangkan rasa sakit,” tambahnya.

Saat ini, Subbahah menjalani perawatan di Klinik Melia Medika, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, yang khusus menangani perawatan luka.

Ridho Romli, Direktur Klinik Melia Medika, membenarkan adanya pasien dengan kondisi luka parah tersebut.

“Benar, ada pasien bernama Subbahah datang ke klinik dengan luka terbuka dan tampak kotor di bagian punggung. Ada tiga jahitan, panjang luka sekitar 7×3 cm. Ini disebabkan adanya perawatan dan tindakan yang kurang tepat. Untuk kasus seperti ini seharusnya ditangani oleh dokter spesialis,” jelas Ridho.

Baca Juga :  Apes ! Petani di Sumenep Diciduk Polisi Saat Hendak Transaksi Narkoba

Hingga berita ini diturunkan, Reporter MaduraPost mencoba mencari keterangan resmi dari pihak berwenang terkait status dan izin praktik Subaidi.