Pamekasan, MaduraPost – Nahas menimpa Subbahah (30), warga Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep. Ia diduga menjadi korban malpraktik oleh seorang yang mengaku dokter bernama Subaidi, yang diketahui berasal dari Desa Dempo Timur, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
Peristiwa ini bermula sekitar satu minggu lalu ketika Subbahah menjalani operasi untuk mengangkat benjolan di punggungnya. Operasi tersebut dilakukan oleh Subaidi, yang belakangan diduga bukan dokter resmi (abal – abal).
Namun, bukannya sembuh, kondisi punggung Subbahah justru memburuk. Setelah perban dibuka, luka bekas operasi terlihat menganga dan membusuk.
“Setelah dioperasi bukan tambah membaik, malah semakin tidak nyaman. Makanya saya sangat gelisah,” ujar Subbahah, Minggu (10/08/2025).
Tidak hanya itu, Subbahah juga mengaku anaknya yang masih berusia 3 bulan ikut sakit panas setelah ia meminum obat yang diberikan oleh Subaidi pascaoperasi.
“Anak saya yang masih menyusui juga langsung sakit setelah saya minum obat dari dia. Katanya obat itu untuk menghilangkan rasa sakit,” tambahnya.
Saat ini, Subbahah menjalani perawatan di Klinik Melia Medika, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, yang khusus menangani perawatan luka.
Ridho Romli, Direktur Klinik Melia Medika, membenarkan adanya pasien dengan kondisi luka parah tersebut.
“Benar, ada pasien bernama Subbahah datang ke klinik dengan luka terbuka dan tampak kotor di bagian punggung. Ada tiga jahitan, panjang luka sekitar 7×3 cm. Ini disebabkan adanya perawatan dan tindakan yang kurang tepat. Untuk kasus seperti ini seharusnya ditangani oleh dokter spesialis,” jelas Ridho.
Hingga berita ini diturunkan, Reporter MaduraPost mencoba mencari keterangan resmi dari pihak berwenang terkait status dan izin praktik Subaidi.






