Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Harapan dari Tanah Tembakau: Kolaborasi Petani, Pengusaha, dan Bea Cukai di Tengah Krisis

Avatar
18
×

Harapan dari Tanah Tembakau: Kolaborasi Petani, Pengusaha, dan Bea Cukai di Tengah Krisis

Sebarkan artikel ini
Kebangkitan Industri Lokal: Legal dan Berdaya Saing.

PAMEKASAN, Madura Pos | Di tengah terpaan badai ekonomi nasional, secercah harapan justru tumbuh dari barisan tanaman tembakau di timur Pulau Madura. Di sana, petani-petani kecil seperti M. Zaini dari Kecamatan Pegantenan perlahan melihat titik terang di balik kesulitan yang telah lama membelenggu mereka.

Zaini dulunya hanya bisa pasrah. Harga tembakau yang dipanen sering tak sebanding dengan biaya produksi, apalagi jika harus melewati perantara yang menentukan harga sepihak. Tak jarang, ia harus menunggu berminggu-minggu tanpa kepastian pembeli.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Namun situasi mulai berubah pada akhir 2024. Sekelompok pelaku usaha rokok lokal mulai turun langsung ke kebun-kebun tembakau. Mereka tak sekadar membeli hasil panen, tapi juga menjalin hubungan kemitraan jangka panjang dengan petani.

Baca Juga :  Diduga Sopir ngantuk, Sebuah Mobil Hantam Pos Kamling dan Toko di Pamekasan

“Mereka datang ke tempat kami, beli langsung dengan harga lebih manusiawi,” ujar Zaini. Lebih dari itu, para pengusaha ini juga memberi pendampingan: mulai dari penyediaan bibit unggul, teknik pengolahan, hingga bantuan modal dan alat produksi.

Wajah Baru Bea Cukai: Dari Penegakan Menuju Pembinaan

Transformasi ini tak terjadi sendirian. Ada peran penting dari institusi negara yang selama ini dikenal sebagai penegak hukum: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Lewat pendekatan yang lebih humanis, Bea Cukai kini gencar memberikan edukasi dan bimbingan kepada pelaku Industri Hasil Tembakau (IHT) skala kecil. Program seperti “Gempur Rokok Ilegal” kini disertai sosialisasi dan pelatihan legalitas usaha, termasuk bantuan pengurusan izin NPPBKC.

Baca Juga :  Pencuri Gerobak Diringkus Warga Pamekasan, Dua Lainnya Kabur Diburon Polisi

“Awalnya kami kira sulit dan mahal. Tapi ternyata dibantu dari awal sampai dapat izin resmi,” ungkap seorang pengusaha rokok lokal yang kini sudah beroperasi dengan pita cukai legal.

Kebangkitan Industri Lokal: Legal dan Berdaya Saing

Kepala Kantor Bea Cukai Madura menegaskan bahwa pihaknya kini mengedepankan pendekatan kolaboratif.

“Kami tidak ingin hanya jadi penindak. Kalau pelaku usaha bersedia taat aturan, kami siap bantu hingga tuntas,” ujarnya.

Pendekatan ini menciptakan ekosistem baru: petani tembakau mendapatkan harga lebih adil, pengusaha bisa berproduksi tanpa rasa takut, dan negara turut memperoleh pemasukan resmi dari sektor cukai. Dampaknya, industri rokok lokal yang dulu termarjinalkan kini mulai berkembang dengan lebih sehat dan kompetitif.

Baca Juga :  Mobil Bermuatan Rokok Ilegal Asal Desa Panaan Terguling di Sampang

Penutup: Semangat Gotong Royong di Tengah Keterbatasan

Kisah nyata dari ladang-ladang tembakau di Madura menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat bisa membawa perubahan nyata. Petani kini tak lagi tertindas, rokok lokal bisa beredar secara legal, dan kehadiran negara tak lagi menakutkan.

Ini bukan semata soal rokok atau tembakau. Ini adalah cerita tentang tumbuhnya kepercayaan, hadirnya perubahan, dan harapan yang tetap menyala di tengah krisis ekonomi. (*)