SUMENEP, MaduraPost – Dua aset properti milik Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, yakni Hotel Myze dan Baghraf Health Clinic (BHC), disorot karena diduga turut andil dalam lambannya proses surutnya genangan air di beberapa titik di Kota Sumenep, Madura.
Hotel Myze berdiri di Desa Gedungan, di lokasi yang dulunya dikenal sebagai kawasan serapan dan tangkapan air hujan. Alih fungsi lahan ini dinilai berpengaruh terhadap penyerapan air di sekitarnya.
Sedangkan BHC dibangun di Desa Babalan, Kecamatan Batuan, di atas lahan yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai area pertanian aktif.
Lokasinya yang dekat dengan sempadan sungai menimbulkan kekhawatiran terkait pelanggaran tata ruang, karena wilayah tersebut seharusnya dilindungi dari pembangunan permanen.
Seorang warga dari daerah sekitar yang tidak ingin namanya dipublikasikan mengungkapkan, bahwa air yang biasanya cepat mengering setelah hujan, kini justru bertahan lebih lama. Ia mencatat bahwa genangan masih terlihat bahkan hingga tiga hari setelah hujan reda.
“Dulu air biasanya sudah surut dalam sehari, sekarang dua hari lewat masih tersisa genangan. Saya tidak menuduh langsung bangunan itu penyebabnya, tapi mungkin karena tidak ada lagi tempat bagi air untuk mengalir ke tanah,” ujar warga tersebut pada Minggu (18/5).
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Arif Susanto, membenarkan bahwa kawasan tempat berdirinya Hotel Myze memang termasuk dalam wilayah yang dirancang sebagai zona resapan air.
“Wilayah dari Hotel Myze ke arah timur hingga ke area permukiman memang merupakan kawasan yang seharusnya berfungsi sebagai resapan,” jelas Arif.
Namun saat diminta tanggapan soal pendirian BHC yang terletak di lahan pertanian dan dekat sempadan sungai, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Chainur Rasyid, belum bisa memberikan keterangan lebih jauh.
“Kami masih akan melakukan pengecekan dan verifikasi langsung di lokasi untuk memastikan status penggunaan lahan tersebut,” ucapnya singkat.
Di tengah persoalan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep tetap menunjukkan dukungan terhadap pembangunan klinik kesehatan tersebut.
Pada saat peletakan batu pertama BHC yang dilangsungkan pada 4 April 2022 di Desa Babalan, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, memberikan apresiasinya terhadap pendirian fasilitas kesehatan itu.
“Pembangunan layanan kesehatan merupakan salah satu program prioritas pemerintah daerah,” kata Bupati Fauzi saat menyampaikan sambutannya pada acara tersebut.***






