PAMEKASAN, MaduraPost – Salah seorang warga di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Ariyanto Santoso (75) jadi korban ambruknya atap rumah yang baru dibangun dari dana pemerintah berupa program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Nahasnya, korban yang hidup sebatang kara di Kelurahan Jungcangcang, Kota Pamekasan, tidak bisa menghindar dari peristiwa hingga menyebabkan kepala luka berdarah.
Sebab berdasarkan kesaksian tetangga, rumah bantuan itu rusak tidak diketahui sebabnya.
Seperti yang disampaikan Mistar, jika peristiwa ini terjadi bukan karena faktor cuaca buruk, seperti hujan dan angin kencang.
Rumah baru dibangun tersebut diakui mendapatkan bantuan pemerintah. Namun persisnya tidak mengetahui jenis bantuan tersebut.
“Rumah ini memang bantuan pemerintah, tapi tidak tahu bantuan dari siapa. Kalau dari bangunannya saja, kan, masih kelihatan baru,” kata Mistar.
Terpisah, Fungsional Penata Kelola Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pamekasan Dwi Budayana Eka membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya bangunan rumah baru tersebut dibangun melalui Program RTLH 2017 dengan anggaran per rumah sekitar Rp15 juta.
Rincian dana diperuntukkan, Rp2,5 juta untuk ongkos kuli bangunan dan Rp12,5 juta untuk membeli bahan material.
Dwi mengatakan, rumah RTLH rusak tersebut, dulu tidak dibangun total atau seluruhnya. Akan tetapi hanya untuk memperbaiki tembok rumah, bukan atap rumah.
“Mungkin ada kayu rapuh dimakan rayap, namun kami upayakan tahun depan (Ariyanto) mendapat bantuan lagi (alasannya karena hidup sebatang kara),” ungkap dia.
Dari itu, Dwi menyebut kendala penerima bantuan adalah kadang memasrahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk direnovasi total, tanpa menyediakan dana pribadi.
“Sehingga rumah tidak bisa dibangun maksimal,” ujarnya.***






