SUMENEP, MaduraPost – Desa Bungbungan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjadi lokasi diresmikannya Rumah Baca dari program Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya. Jumat, 29 September 2023.
Para mahasiswa ITS Surabaya dalam beberapa bulan ke depan akan menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut.
Pastinya, mereka akan menjalankan keberadaan Rumah Baca ini bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Diketahui, Rumah Baca tersebut merupakan kerjasama ITS Surabaya dengan Kedutaan Besar Jerman.
Rumah Baca ini menyediakan bahan baca edukatif untuk para siswa-siswi, lalu buku parenting dan buku ajar lainnya, sehingga dapat membangun literasi bagi desa setempat.
Ada sekitarnya 1.300 bahan baca atau buku yang tersedia di Rumah Baca tersebut. Rumah Baca ini dijadwalkan buka selama jam sekolah.
“Target dari adanya Rumah Baca itu yakni untuk para siswa-siswi sekolah di desa setempat,” tutur Ketua Pelaksana KKN ITS Surabaya, Iis Dewi Ratih, saat meresmikan Rumah Baca di lokasi, Jumat (29/9).
“Mengapa dipilih di Desa Bungbungan, karena kita pilih secara umum dulu. Satu bulan sebelumnya kami sudah melakukan sosialisasi terlebih-lebih dahulu sebelum akhirnya program Rumah Baca tersebut dapat berjalan lancar,” kata Iis lebih lanjut.
Sedikitnya, ada 11 sekolah yang sudah dijadwalkan setiap harinya untuk dapat mengakses Rumah Baca di desa tersebut.
“Di Indonesia kita ada diurutan 72 dari 78 negara tingkat literasinya sangat-sangat rendah. Kemudian, kita pilih di Madura, mulai dari latar belakang ekonomi dan lainnya,” kata Iis memaparkan.
Respon baik pun disambut baik Kepala Desa (Kades) Bungbungan, Subenang. Dia mengatakan, bahwa program Rumah Baca ini pastinya akan berguna bagi warganya nanti.
“Ini menjadi dampak besar bagi seluruh warga desa di sini, Alhamdulillah,” kata Subenang penuh syukur.
Menurutnya, dengan adanya Rumah Baca tersebut akan lebih menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih tinggi untuk masyarakat setempat.
“Kami para perangkat desa sangat mendukung dengan adanya Rumah Baca ini. Kami pun juga akan mengajak seluruh masyarakat agar gemar membaca, terutama bagi anak usia sekolah,” ucapnya.
Saat ini, kata dia, para siswa-siswi harus mendapatkan banyak motivasi belajarnya, sehingga dapat meningkatkan gemar membaca.
Selanjutnya, ke depan pihaknya akan melakukan upaya pendekatan kepada para guru dan pengelola sekolah di desanya untuk lebih giat dalam gemar membaca.
“Karena kami bangga saat masyarakat di sini banyak yang pintar dan bisa lebih maju hingga bisa bersaing. Sebab, akan lahir bibit-bibit unggul di masyarakat desa kami,” kata dia menerangkan.
Sementara salah seorang siswi bernama Nurul Jamilah, dari MTS Darul Ulum, Blumbungan, mengungkapkan perasaan senangnya saat ada Rumah Baca di desanya itu.
Sejumlah harapan panjang diungkapkan oleh dirinya. Mulai dari semangat belajar hingga gemar membaca untuk menambah banyak wawasan ilmu pengetahuan.
Pihaknya juga bersyukur, dengan adanya Rumah Baca tersebut para teman sejawatnya dapat belajar dengan semangat dan giat.
“Kami sangat bersyukur dan giat belajar,” kata Nurul.
Di tempat yang sama, Kepala Departemen Statistika Bisnis Fakultas UKJ ITS Surabaya, Wahyu Wibowo menambahkan, sebagian besar ketersediaan buku di Rumah Baca tersebut disuport oleh Kedutaan Besar Jerman.
Di samping itu, pihaknya mengaku juga melakukan sumbangan dengan beberapa dosen dan para mahasiswa yang tengah menjalankan KKN di desa tersebut.
Dia pun tak menampik, apabila ada dari masyarakat yang sudi menyumbangkan alat baca dan peraga (bermain, red), bisa langsung diserahkan melalui para mahasiswa KKN.
“Di sini konsepnya selain Rumah Baca juga menjadi tempat bermain,” ujar Wahyu.
Wahyu menyebutkan, Rumah Baca ini sudah berjalan untuk yang kedua kalinya.
Pertama, sukses terselenggara di Pulau Sapudi. Sementara tahun ini berlangsung di Desa Bungbungan, Kecamatan Bluto, Sumenep.
“Jadi program ini sudah terlaksana di Sumenep ya. Untuk selanjutnya belum tahu ya, kalau dimungkinkan bisa di Sumenep lagi. Tergantung nanti bagaimana kerjasama kita dengan pihak ketiga,” akuinya.
“Diharapkan, para adik-adik siswa ini bisa mengunjungi Rumah Baca ini. Jadi setiap hari kita akan jadwalkan, selama 6 hari adik-adik siswa bisa bergantian berkunjung ke sini karena tempatnya tidak terlalu luas, sehingga butuh pengaturan bagi yang berkunjung,” timpalnya lebih lanjut.***






