Scroll untuk baca artikel
Sosial

Pengidap Penyakit Hidrosefalus di Banyuates Sampang Dikunjungi Mensos Risma

Avatar
8
×

Pengidap Penyakit Hidrosefalus di Banyuates Sampang Dikunjungi Mensos Risma

Sebarkan artikel ini
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berada di rumah balita pengidap penyakit Hidrosefalus di Desa Montor, Banyuates (Foto: Imron Muslim/MaduraPost)

SAMPANG, MaduraPost – Anak Penderita penyakit Hidrosefalus AJ (12) warga Desa Montor Kecamatan Banyuates dikunjungi oleh Menteri sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Minggu (09/04/2023).

Dalam kunjungannya, Risma didampingi oleh pejabat dari Kemensos Republik Indonesia, Sekretaris dan Kabid Linjamsos Dinas Sosial Kabupaten Sampang, Forkopimcam Banyuates, TKSK serta pendamping PKH desa setempat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

AJ yang menderita penyakit Hidrosefalus merupakan anak kedua dari pasangan Nurhayati dan Junik yang lahir pada tahun 2011 silam. Akibat keterbatasan biaya, AJ tidak pernah dilakukan pengobatan secara rutin di rumah sakit.

Baca Juga :  Berkah Ramadan, Kades Panaan Muhammad Ali Salurkan BLT DD 2022, Jelang Lebaran

Saat berada di rumah balita penderita penyakit Hidrosefalus tersebut, mantan Wali Kota Surabaya tersebut mengimbau agar AJ (12) segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan dan pengobatan secara serius.

Selain itu, Risma juga meberikan bantuan uang senilai 9 juta rupiah serta beberapa paket sembako.

Hal tersebut dibenarkan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Banyuates, Roni Salaki. Menurut Roni sesuai dengan anjuran dari Menteri Sosial, orang tua dari AJ menyetujui anaknya untuk dirawat di rumah sakit.

Baca Juga :  Tangis Haru Yatim Piatu Ketika Dapat Santunan Dari Komunitas JLB

“Alhamdulillah orang tua dam keluarga AJ setuju kalau anaknya dirawat di rumah sakit. Insya Allah besok mau dirujuk ke RSD Ketapan atau ke RS dr. Zyn Sampang,” kata Roni.

Selama ini kata Roni, AJ hanya bisa dirawat dirumah karena keterbatasan biaya dari keluarga. Tak hanya itu menurutnya ada beberapa faktor sehingga AJ tidak dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga :  Bukber Lintas KAHMI Pantura Pamekasan

“Mungkin karena tidak tega melihat anaknya di rumah sakit, selama ini hanya di rawat oleh tenaga kesehatan setempat. Dan Alhamdulillah setelah dibujuk keluarga dan orang tuanya bisa lunak. Ini kami masih koordinasi dengan nakes baiknya dibawa ke rumah sakit mana, Ketapang atau Sampang,” pungkasnya.