Scroll untuk baca artikel
Headline

Bayi yang Ditemukan Warga Akan Segera Dikirim ke UPT PPSAB Sidoarjo Oleh Dinsos dan P3A Sumenep

Avatar
8
×

Bayi yang Ditemukan Warga Akan Segera Dikirim ke UPT PPSAB Sidoarjo Oleh Dinsos dan P3A Sumenep

Sebarkan artikel ini
HARU. Petugas Dinsos dan P3A Sumenep saat menerima bayi yang ditemukan warga untuk selanjutnya diserahkan ke UPT PPSAB Sidoarjo. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sempat digegerkan oleh penemuan bayi perempuan di sebuah teras sekolah madrasah beberapa hari lalu. Rabu, 5 April 2023.

Atas insiden tersebut Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos dan P3A) Sumenep, langsung memastikan kesehatan bayi dalam kondisi baik.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala Dinsos dan P3A Sumenep, Achmad Dzulkarnain, mengaku prihatin atas kejadian yang sudah terjadi berulang kali di kabupaten ujung timur Pulau Madura ini.

Sebab itu, pihaknya juga sudah memastikan dan meminta kepada Puskesmas Pasongsongan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan si bayi baik dengan baik.

“Kemarin kita sudah ke lokasi, dan Alhamdulillah info terakhir kesehatan bayi sehat di Puskemas,” kata Dzulkarnain saat dikonfirmasi sejumlah media, Rabu (5/4).

Pihaknya mengungkapkan, bayi tersebut akan segera dikirim ke UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Sidoarjo pada Kamis, 6 April 2023 besok.

Baca Juga :  Tambang Ilegal di Sumenep Bandel, Pemkab Ingatkan Sanksi Hukum!

Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Dabada, Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, dihebohkan dengan penemuan sesosok bayi di sebuah teras sekolah madrasah.

Penemuan sesosok bayi tak berdosa itu berlokasi di salah satu teras sekolah madrasah desa setempat pada Senin, 3 April 2023 kemarin.

Sontak, insiden tersebut kemudian menghebohkan warga setempat. Diketahui, bayi tak berdosa berjenis kelamin perempuan itu ditemukan terbungkus kain berwarna hitam.

Berdasarkan informasi yang diterima MaduraPost, bayi tersebut memiliki berat badan 2,7 kilogram dan panjang badan 48 centimeter.

Kepala Desa Padangdangan, Mohammad Maskon mengungkapkan, bahwa dirinya mengetahui kejadian tersebut setelah mendapat informasi dari warganya sendiri.

“Bayi itu ditemukan Senin kemarin sekitar pukul 21.45 WIB, sewaktu saya melintas di jalan Dusun Dabada. Tiba-tiba sudah ada kerumunan warga,” kata dia mengungkapkan pada sejumlah media.

Baca Juga :  Ketua GKS, Nurul Hidayat Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia ke 77

Kades Maskon menjelaskan, berdasarkan informasi dari warganya, bayi tersebut ditemukan awal mula oleh Ketua Yayasan Diyaurrahman, K. Hafid Bahar.

“Berdasarkan informasi masyarakat bahwa Kyai Bahar yang pertama kalinya menemukan bayi itu,” ujarnya.

Kronologi Penemuan Bayi Perempuan

Seperti informasi yang diterima media ini, awalnya Kyai Bahar mendengar suara tangisan bayi di depan teras sekolah madrasah yang dia asuh.

Kemudian, ia langsung memberi tahu istrinya yakni Nyai Lutfiyah, untuk mencari sumber jelas dari suara tangisan bayi tersebut berada.

“Ternyata tangisan bayi ini dari arah timur dari rumah, (Jarak rumah dengan madrasah sekitar 30 meter, red). Kemudian Nyai Lutfiyah mengambil senter dan mencari suara tangisan bayi tersebut dan ditemukan di depan teras sisi timur madrasah,” paparnya.

Baca Juga :  Ganjar Sibuk Ngurus Gus Miftah, Relawan Prabowo Menduga Bawaslu Pamekasan Bekerja Dibawah Tekanan

Pihaknya mengatakan, jika bayi perempuan malang itu ditemukan dalam kondisi terbungkus kain warna hitam lengkap dengan ari-arinya yang belum terpotong.

Oleh sebab itu, Nyai Lutfiah langsung memberi tahu penemuan bayi tersebut kepada salah satu dukun peranakan desa setempat bernama Hj. Ama.

“Saat itu warga sekitar juga ikut membantu mengambil atau menolong bayi tersebut dan dibawa pulang untuk dimandikan, lalu dirawat sementara waktu oleh Ibu Sumiyati,” katanya.

Usai mendapat aduan dari masyarakat atas penemuan bayi tersebut, anggota Polsek Pasongsongan mendatangani lokasi pada Selasa (4/4/2023).

Selanjutnya, bayi tak berdosa ini dibawa ke UPT Puskesmas setempat guna dilakukan tindakan medis.***