SUMENEP, MaduraPost – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Holik mengatakan, program menyerap gabah petani lokal melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Sumekar. sangatlah bagus. Minggu, 6 Maret 2022.
Sebab, terobosan baru di era kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi ini perlu dukungan dan komitmen yang kuat, utamanya bagi leading sektor yang mewadahi program tersebut, yaitu PD Sumekar.
“Untuk menjaga stabilitas harga di bawah tentu harus ditopang dengan komitmen BUMD PD Sumekar. Artinya, PD Sumekar harus mampu menjalankan program ini dengan baik sehingga petani kita bisa survive,” terangnya pada sejumlah media, Minggu (6/3).
Holik mengatakan, adanya kebijakan yang mengharuskan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sumenep harus membeli beras petani lokal, menunjukkan spirit pemerintah tidaklah main-main dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani.
Sehingga, kebijakan ini harus mampu dimanifestasikan oleh PD Sumekar agar apa yang diharapkan Pemkab tercapai maksimal.
“Para PNS itu disuruh beli beras ke BUMD agar menyerap hasil tani kita supaya harganya tidak turun,” jelasnya.
Sejauh ini, lanjutnya, Holik mengaku belum melihat kinerja maksimal dari PD Sumekar dalam mencapai progam tersebut. Pihaknya berharap, harga beras atau gabah petani naik. Sehingga kesejahteraan petani bisa dicapai sesuai visi misi Pemerintah.
“Belum, sejauh ini kami belum melihat progres PD Sumekar, jadi kita tunggu saja kinerjanya musim panen tahun ini seperti apa,” kata politisi partai Gerindra itu.
Diketahui, saat ini sebagian daerah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sudah memulai panen padi.
Contohnya di Desa Longos, Kecamatan Gapura. Di desa ini para petani sudah mulai sibuk melakukan panen raya.






