SAMPANG, MaduraPost – Warga Desa Larlar, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur kembali memperbaiki jalan poros Kabupaten Bringkoneng – Kedungdung secara sumbangan. Namun bertahun – tahun jalan rusak parah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang tak bisa memperbaiki.
Pasalnya, perbaikan jalan poros Kabupaten yang menghubungkan Bringkoneng – Kedungdung. Tak tanggung-tanggung, perbaikan itu hingga 7 kilometer, dengan cara swadaya tanpa campur tangan pemerintah.
Menurut tokoh pemuda Desa Larlar, Samsul mengatakan, perbaikan jalan poros Kabupaten Kabupaten tersebut, merupakan inisiasi dari para pemuda dan masyarakat larlar.
“Berawal dari group pemuda larlar, lalu banyak masyarakat yang sepakat untuk memperbaiki jalan, hingga banyak donatur dari masyarakat larlar, baik yang berada di perantauan, seperti yang berada Pulau Kalimantan dan Negara Malaysia,” kata Samsul, Senin (28/02/2022).
Menurutnya, para warga mengaku kecewa karena pemerintah selama ini hanya memberi janji perbaikan jalan rusak. Tapi, sekedar janji tak mampu menutupi kerusakan jalan yang terjadi.
Bahkan warga tak bisa tinggal diam menghadapi fakta yang terjadi.
“Makanya, warga sepakat untuk melakukan gotong-royong untuk memperbaiki jalan poros yang rusak parah ini,” tegasnya.
Dirinya menegaskan, bahwa kegiatan itu murni swadaya dari masyarakat.
“Jadi, tidak ada unsur politik. Baik politik tingkat desa maupun Kabupaten,” ungkapnya.
Sementara itu, selaku tokoh masyarakat Desa Larlar, H Untung,
mengatakan bahwa jalan poros Bringkoneng – Kedungdung sangat rusak parah, sehingga aktivitas warga terhambat, dan kekhawatiran akan kecelakaan di jalan juga mencuat.
“Melalui swadaya dari masyarakat, kami memperbaiki jalan poros Bringkoneng – Kedungdung yang sudah lama mengalami rusak parah dan kurang diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang,” ujarnya.
Menurutnya, antusias masyarakat perlu diapresiasi, mengingat akses jalan tersebut merupakan akses jalan masyarakat antar desa dan kecamatan.
“Demi kelancaran mobilisasi ekonomi masyarakat maka diperlukan perbaikan. Tak tanggung-tanggung, perbaikan ini sepanjang 7 kilometer,” ungkapnya.
Hal ini menurut H Untung, merupakan bukti nyata masyarakat Desa Larlar cinta pembangunan, walaupun saat ini dalam situasi pandemi Covid-19 tetap semangat untuk memperbaiki jalan poros kabupaten.
Seharusnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus peka dengan kondisi jalan yang harus diprioritaskan, seperti jalan poros Bringkoneng – Kedungdung ini merupakan jalan utama bagi akses mobilisasi masyarakat. Seharusnya Pemkab peka dengan keadaan ini, tidak selalu menunggu aksi dari warga.
“Kalau tidak ada aksi dari warga, kemungkinan akses jalan poros ini tidak bisa dipergunakan oleh warga, karena kalau harus menunggu dari Pemkab kemungkinan kurang diperhatikan,” pungkasnya.






