PAMEKASAN, MaduraPost – Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tengah menghadapi periode penuh dinamika menjelang Pilkada 2024. Sejumlah nama tokoh calon bupati (Cabup) mulai mengemuka, membawa harapan serta tantangan baru dalam lanskap politik setempat.
Dalam perhelatan demokrasi yang sarat persaingan ini, tidak hanya visi dan misi yang diadu, tapi juga kekuatan basis massa yang menjadi penentu.
MaduraPost merangkum secara mendalam untuk mengungkap potret 7 figur yang dinilai memiliki basis massa akar rumput kuat di Pamekasan, sebuah aspek vital yang dapat menentukan arah angin perubahan politik di daerah ini.
1. Baddrut Tamam: Pengalaman dan Pengaruh yang Bertahan
Sebagai mantan Bupati Pamekasan periode 2018-2023, Baddrut Tamam memegang keunggulan sebagai calon petahana.
Meskipun masa jabatannya telah berakhir, pengaruh dan kebijakannya masih melekat kuat di kalangan pejabat, aparatur daerah, serta masyarakat umum.
2. Kholilurrahman: Harapan Lama yang Bersemi Kembali
Mantan Bupati Pamekasan 2008-2012 ini, kembali mendapat sorotan. Meski sempat kalah di Pilkada 2018, aspirasi dari kalangan muda, pesantren, dan aktivis menginginkan ia untuk maju kembali, menandakan basis massa yang tidak tergerus oleh waktu.
3. Achmad Baidowi: Inspirasi dari Senayan
Jarang menginjakkan kaki di Pamekasan, namun Baidowi, politikus PPP, berhasil menyentuh hati masyarakat dengan kisah dan inspirasi sebagai tokoh muda di parlemen.
Spekulasi tentang kemungkinannya untuk maju menjadi topik hangat di kalangan politisi, tokoh pesantren, dan mahasiswa.
4. Halili Yasin: Magnet dari Trah Politik
Adik dari mantan Bupati Achmad Syafii, Halili Yasin, menawarkan daya tarik unik. Terlepas dari kurangnya popularitas seperti Baidowi, Halili dianggap sebagai figur penting di PPP dan dinilai memiliki basis massa yang solid.
5. Halili: Kejutan dari Utara
Berbeda dengan Halili Yasin, Halili, eks kepala desa, mungkin kurang dikenal luas. Namun, ketika masyarakat mengetahui ia berhubungan dengan Khairul Umam alias Haji Her, kesan mereka berubah. Potensi dukungan dari Haji Her menandai Halili sebagai figur yang tak bisa diremehkan.
6. Abd Rasyid Fansori: Pendatang Baru dengan Suara Lantang
Setelah sukses di Pileg 2019 dan 2024, nama Rasyid mencuat. Dukungan dari tokoh masyarakat dan kepala desa menunjukkan basis massa yang kuat dan potensi sebagai pengganti almarhum Rajae, eks Wakil Bupati Pamekasan.
7. KH. Taufik Hasyim: Harapan NU
Taufik Hasyim, tokoh NU, menawarkan dimensi berbeda dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman sebagai pengurus NU serta pimpinan perguruan tinggi.
Dukungan dari berbagai lapisan masyarakat menandakan ia sebagai kandidat yang berpotensi besar.
Peta politik Pamekasan menjelang Pilkada 2024 menunjukkan perpaduan antara pengalaman, harapan baru, dan dinamika internal yang kompleks.
Figur-figur ini tidak hanya membawa harapan untuk pembangunan daerah, tapi juga tantangan untuk menunjukkan kapabilitas dalam mewujudkan aspirasi masyarakat Pamekasan.
Dengan latar belakang yang beragam dan basis massa yang kuat, mereka siap menandai bab baru dalam sejarah politik lokal.***