PAMEKASAN, MaduraPost – di hari jadi kabupaten Pamekasan ke 492, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid).
Bupati Baddrut Tamam dianggap sebagai inisiator program Inovasi yang telah mampu mencetak 10.000 wirausaha baru di Kabupaten Pamekasan selama kurang lebih empat tahun memimpin Kabupaten Pamekasan.
Tidak hanya itu, Leprid juga memberikan penghargaan kepada Baddrut Tamam karena dianggap berprestasi melaksanakan vaksinasi serentak di 13 kecamatan. terhitung sejak 17 Januari-10 Maret 2022.
Penghargaan berupa piagam dan medali prestasi diberikan langsung oleh ketua umum Leprid, Paulus Pangka SH kepada Bupati Baddrut Tamam yang diwakili oleh Wakil Bupati Pamekasan Fattah Jasin Ms, dan Sekretaris Daerah, Totok Hartono di Lapangan Nagara Bhakti Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Kamis (3/11/2022).
Menanggapi hal tersebut, Tokoh pemuda Pamekasan Jauhari mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan Leprid kepada Bupati Baddrut Tamam salah alamat.
Karena menurut Jauhari, Program mencetak 10.000 wirausaha baru yang selalu dibicarakan Bupati Baddrut tamam mulai saat kampanye, Hingga saat ini masih belum terealisasi.
“Tidak usah 10.000, Tunjukan kepada saya 100 wirausaha baru di Pamekasan yang telah berhasil karena campur tangan pemkab Pamekasan,” Kata Jauhari.
Bahkan salah satu program Bupati Baddrut Tamam untuk mencetak 10.000 wirausaha baru di Pamekasan melalui Wamira mart hanya tinggal grobak saja.
“Jadi program mencetak 10.000 Wirausaha baru di Pamekasan adalah hoax yang diganjar penghargaan,” jelas Jauhari.
Tidak hanya itu, Jauhari juga meragukan eksistensi Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) karena memberikan penghargaan kepada Baddrut Tamam terkait capaian program Vaksinasi serentak yang digelar di Pamekasan.
“di Pamekasan, Capaian vaksinasi terendah se Jawa Timur, Tapi kok bisa dapat apresiasi dan penghargaan dari Leprid, Sungguh aneh tapi nyata,” Lanjut Jauhari.
Atas hal tersebut, Jauhari menduga bahwa Leprid hanya kamuflase untuk menutupi kegagalan Bupati Baddrut Tamam yang dipoles dengan penghargaan.
“Saya berharap Leprid lebih profesional dalam memberikan penghargaan kepada instansi atau lembaga negara, Jangan asal memberikan penghargaan tanpa melihat realita yang sebenarnya, Biar Leprid tidak dianggap Lembaga abal abal,” Tutup Jauhari.






